Google

Tuesday, 21 August 2007

Metode yang Dipergunakan dalam Pendidikan

a. Al Gazali

Di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin juz III, Al Gazali menguraikan antara lain;”…metode untuk melatih anak adalah salah satu dari hal – hal yang amat penting. Anak adalah amanat yang dipercayakan kepada orang tuanya.

Di dalam membahas masalah belajar, Al Gazali lebih menekankan potensi rasio daripada potensi kejiwaan yang lain, meskipun potensi rasio manusi dipandang berada didalam kekuasaan Tuhan. Kekuasaan Tuhan adalah yang pertama, sedang rasio manusia adalah yang kedua. Beliau menyatakan: “ Secara potensial, pengetahuan itu ada di dalam jiwa manusia bagaikan benih didalam tanah.

Diantara metode pendidikan yang lebih menekankan pada perbaikan sikap dan tingkah laku para pendidik dalam mendidik, seperti berikut
1) Guru harus bersikap mencintai muridnya
2) Guru tidak usah mengharapkan upah dari tugas pekerjaannya
3) Guru harus memberi nasihat kepada muridnya agar menuntut ilmu tidak untuk kebanggaan diri atau untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
4) Guru harus mendorong muridnya untuk mencari ilmu yang bermanfaat
5) Guru harus memberi contoh yang baik dan teladan yang indah dimata anak didik sehingga anak senang mencontoh tingkah lakunya.
6) Guru harus mengajarkan apa yang sesuai dengan tingkat kemampuan akal anak didik.
7) Guru harus mengamalkan ilmunya
8) Guru harus dapat memahami jiwa anak didiknya
9) Guru harus dapat mendidik keimanan ke dalam pribadi anak didiknya

b. Ibnu Khaldun

Sebagaimana Al Gazali, Ibnu Khaldun juga menganggap bahwa akal pikiran manusia itu bersifat terbatas di dalam proses belajar yang banyak bergantung pada bimbingan dan petunjuk Tuhan. Ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia melalui belajar itu berbeda – beda tingkatnya menurut kapasitas daya berpikirnya orang yang belajar.

Prinsip – prinsip metodologis yang disarankan oleh Ibnu Khaldun adalah sebagai berikut :
1) Hendaknya tidak memberikan pelajaran tentang hal – hal yang sulit kepada anak didik yang baru mulai belajar.
2) Agar anak didik di ajar tentang masalah – masalah yang sederhana yang dapat ditangkap oleh akal pikiran, baru kemudian secara bertahap dibawa kepada hal – hal yang lebih sukar dengan mempergunakan contoh yang baik atau alat peraga atau alat tertentu.
3) Jangan memberi ilmu yang melebihi kemampuan akal pikiran anak didik

c. Ibnu Sina
Ibnu Sina tidak banyak memberikan pendapat, antara lain yang dapat dikaitkan dengan metodenya adalah pendapat bahwa anak – anak harus diperhatikan pendidikan akhlaknya.

d. Muhammad Abduh

Sebagai tokoh modernisasi dalam pendidikan, beliau melakukan modernisasi melalui system pendidikan, beliau mengusulkan adanya tiga jenis sekolah sbb :
1) Sekolah dasar negeri hendaknya mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung, juga sejarah Islam, pendidikan agama dan pendidikan moral.
2) Sekolah – sekolah khusus negeri yang mendidik calon pegawai dan perwira militer, hendaknya juga diberi pendidikan agama dan moral.
3) Sekolah – sekolah khusus untuk mendidik para ulama hendaknya diberi mata pelajaran yang luas, tidak hanya agama, melainkan juga sejarah umum. Kurikulum untuk sekolah – sekolah khusus tersebut hendaknya memasukkan mata pelajaran bahasa asing, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.

No comments: