Google

Tuesday 25 September 2007

CHIKUNGUNYA FEVER

CHIKUNGUNYA FEVER Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya. Nama lain dari penyakit ini antara lain : epidemic polyarthritis and rash, dan CHIK. Virus Chikungunya sendiri merupakan RNA virus, termasuk dalam golongan Togaviridae (grup A arbovirus), genus Alphavirus. Berbentuk spheris, berdiameter sekitar 60 nm, single stranded.

Penyakit ini menimbulkan gambaran panas yang tinggi akibat virus yang bersifat self limited, nyeri dan peradangan sendi pada lutut, pergelangan kaki, dan sendi kecil lain pada anggota gerak, diikuti oleh maculopapular rash (bercak kemerahan yang meninggi) pada kulit. Dapat pula timbul enanthema pada buccal (rongga mulut) dan palatal (langit-langit mulut), mual dan muntah, serta perdarahan ringan (khususnya pada anak). Namun sering juga infeksi tersebut timbul tanpa gejala. Masa inkubasinya umumnya 1 - 12 hari.

Penyakit ini banyak terjadi di Afrika, India, Asia Tenggara, dan Filipina. Penyakit ini menjadi epidemi dalam siklus sekitar 80 tahunan. Host (organisme yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak) dari virus ini adalah manusia, primata, mammalia lainnya, dan burung. Penularan penyakit ini berasal dari gigitan nyamuk yang terinfeksi, ataupun inokulasi langsung melalui darah (seperti pada tranfusi darah yang terinfeksi). Nyamuk yang merupakan vektor dari virus ini antara lain : Aedes Albopictus; Aedes spp; Ae. Aegypti; Ae Africanus Mansoni spp. Penting dilakukan tindakan untuk memutus mata rantai penularan virus ini. Cara yang cukup efektif yaitu dengan melakukan tindakan fogging terhadap vektornya (nyamuk).

Untuk mendiagnosis virus ini disamping dengan melihat gejala dan tanda klinis yang timbul, juga melalui pemeriksaan penunjang, seperti dengan melakukan pemeriksaan darah, analisa serum, maupun isolasi virus melalui kultur jaringan.

Belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit ini. Juga belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderita yang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang. Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala klinis yang ada saja (symptomatik therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual / muntah, maupun analgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.

Perjalanan penyakit ini umumnya cukup baik, karena bersifat self limited disease. Yaitu akan sembuh sendiri dalam waktu tertentu. Namun pada orang dengan sistem imunitas yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS dan yang menggunakan obat-obatan immunosupresif, akan menimbulkan komplikasi yang cukup berat dan bahkan menimbulkan kematian.

Sumber : jacksite.wordpress.com

No comments: